Pemerkosa 15 Nenek-nenek Diduga Alami Kelainan Seks
jpnn.com - KISARAN - Haidir Mustafa alias Idir (39), warga Dusun Sono, Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Batubara yang memerkosa 15 nenek-nenek dan janda dengan dalik untuk ritual ilmu hitam, diduga mengalami kelainan seksual.
Kepada kru Metro Asahan (grup JPNN), Direktur Minauli Consulting Dra Irna Minauli, MSi mengatakan, perilaku pemerkosa biasanya ditandai dengan rendahnya kepercayaan diri untuk melakukan aktivitas seksual yang biasa.
Sehingga, pelaku cenderung melakukannya dengan kekerasan dan pemaksaan untuk menguasai korbannya.
"Tampaknya pelaku sengaja memilih nenek-nenek, karena nenek-nenek umumnya lebih rentan. Sehingga, kemungkinan untuk melawan menjadi lebih rendah," ucapnya.
Selain itu, beber Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) ini, pelaku juga kemungkinan memiliki fantasi seksual yang agak menyimpang yang kemungkinan dilandasi oleh dorongan Oedipus Complex.
"Oedipus Complex adalah kecenderungan seseorang yang jatuh cinta atau menyukai orang yang lebih tua," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, demi memelajari ilmu hitam untuk melancarkan usahanya, Haidir Mustafa alias Idir (39) melakukan sejumlah ritual. Salah satu ritualnya, memerkosa sejumlah perempuan. Ia mengaku telah memerkosa 15 perempuan. Para perempuan itu sudah nenek-nenek dan ada yang berstatus janda. Semuanya telah berusia di atas 50 tahun.
Idir yang merupakan pengusaha jual beli sepedamotor itu ditangkap polisi di kawasan Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai, Batubara, Selasa (4/2) sekitar pukul 23.00 WIB.
KISARAN - Haidir Mustafa alias Idir (39), warga Dusun Sono, Desa Lalang, Kecamatan Medang Deras, Batubara yang memerkosa 15 nenek-nenek dan janda
- Begal di Kawasan Industri Cikarang Bekasi Ditangkap
- Polisi Gagalkan Penyelundupan 21 Kg Sabu-Sabu & 29 Ribu Butir Ekstasi di Bengkalis
- Ini Identitas 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba
- Rumah di Tangsel Dirampok, Brankas Berisi Rp 5 Miliar Digasak Pelaku
- Melawan Polda Jatim, Residivis Pencurian Motor Ditembak Mati
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah