Pemetaan MBR Informal Mempermudah Bank Pemberi KPR
jpnn.com, JAKARTA - Pemetaan yang detail terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) informal perlu dilakukan untuk menekan risiko pembiayaan kredit pemilikan rumah atau KPR.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Iwan Suprijanto.
"Jika sektor MBR informal ini dapat dipetakan lebih rinci, pasti akan lebih mudah menjangkau mereka dalam pembiayaan KPR oleh perbankan," ujar Iwan dalam kegiatan Aspiration Gathering Kajian Ekosistem Perumahan & Grand Design Segmen MBR Informal secara virtual, Rabu (23/2).
Adanya grand design segmen MBR informal nantinya akan mempermudah perbankan dalam pembiayaan KPR bagi mereka.
Ke depannya para MBR informal akan dikelompokkan sesuai profil risiko masing-masing yang terbagi menjadi risiko rendah, sedang dan tinggi.
Hal tersebut membantu pemberi bantuan Kredit Kepemilikan Rumah bagi MBR informal mendapatkan skema yang tepat.
"Kita ambil contoh petani bisa masuk dalam kategori MBR informal karena tidak memiliki slip gaji. Namun, sebenarnya kemampuan bayar mereka cukup tinggi," papar Iwan. (mcr18/jpnn)
Risiko pembiayaan KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR informal perlu dilakukan dengan pemetaan yang detail.
Redaktur : Soetomo
Reporter : Mercurius Thomos Mone
- Mudahkan Masyarakat Punya Rumah, BTN Syariah Gelar Akad Massal KPR Tapera Syariah di Jember
- Bank Mandiri Sekarang Menawarkan Properti Lelang di Rumah123, Mudah dan Terjangkau!
- Bank Mandiri Perkuat Kerja Sama dengan Agung Sedayu Group dan Yayasan Buddha Tzu Chi
- Bank DKI Gandeng Koperasi Konsumen Karyawan Transjakarta, Bisa untuk KPR
- Dana Abadi Perumahan Bakal Menjamin Pembiayaan Subsidi KPR
- BRI Tawarkan KPR Green Financing sebagai Komitmen pada Ekonomi Hijau