Pemetik Buah di Australia Mulai Dibayar per Jam, Harga Buah dan Sayuran Diperkirakan Naik
Di pertaniannya, pendapat di kalangan pekerja juga berbeda-beda kata Adams.
Hendra yang berasal dari Indonesia dan pindah ke Tasmania utara dua tahun lalu mengatakan tidak setuju dengah perubahan sistem pembayaran ini.
"Bila ada satu pekerja yang bekerja keras, dan satu lagi bekerja asal-asalan namun mereka mendapat bayaran sama, saya kira itu tidak adil," katanya.
Rio yang berasal dari Timor Leste juga bekerja sebagai pemetik buah di Tasmania.
Dia tiba tiga tahun lalu dan mengatakan senang dengan perubahan upah menjadi gaji minimum karena ini akan membuat lebih banyak orang mau bekerja di sektor pertanian.
"Saya kira pekerjaan pemetik buah ini benar-benar membuat orang termotivasi untuk bekerja cepat namun tidak semua orang bisa melakukannya," katanya.
"Kalau kami terus melakukan kerja dengan baik di sini maka perusahaan akan mendatangkan lebih banyak pekerja dari Timor Leste dan mereka akan bekerja dengan baik juga."
Penerapan perlu untuk melindungi pekerja
Peter Cornish berharap penerapan struktur pembayaran ini bisa diterapkan lebih baik dibandingkan sistem sebelumnya.
Mulai tanggal 28 April para pemetik buah di Australia akan mendapatkan gaji minimum per jam dan ini diperkirakan akan membuat harga buah dan sayur di negara itu menjadi lebih mahal
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu