Pemetik Buah di Australia Tak Bisa Lagi Diupah Berdasarkan Jumlah Panen yang Mereka Ambil

Menteri Pertanian Australia, David Littleproud mengatakan mencoba memahami soal perubahan sistem upah tersebut.
"Fair Work Commission adalah juri yang independen. Otoritasnya independen yang terpisah dari Pemerintah Federal," katanya.
Menurutnya perubahan sistem upah nantinya akan membuat warga di Australia harus membayar lebih mahal untuk produk yang mereka beli di supermarket.
"Petani harus membayar lebih untuk produksi dan biaya produksi itu dibebankan di harga pasaran," katanya lagi.
"Kita bisa menyimpulkan, bahwa di satu saat nanti, walau saya belum membaca keputusan sepenuhnya, akan ada kenaikan harga di supermarket."
Mereka yang menentang keputusan terbaru Fair Work Commission bisa mengajukan banding sebelum akhir tahun 2021.
Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News
[Embedded unfair work indonesian]Semua pemetik buah di Australia, termasuk asal Indonesia, tidak bisa lagi dibayar sesuai dengan berapa banyak buah atau sayur yang dipetiknya dalam sehari
Redaktur & Reporter : Adil
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya