Pemikiran Sekuler Ahok Dibela Mahasiswa
Kamis, 21 Juni 2012 – 22:38 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pemuda Nusantara (Gema Nusantara), Jay Mulyadi mendukung pernyataan calon Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal pemisahan yang tegas antara ayat suci dengan ayat konstitusi. Menurutnya, pemikiran sekuler Ahok merupakan wacana yang sehat bagi Indonesia yang plural.
"Pemikiran Jokowi-Ahok seharusnya menjadi wacana yang bagus di negara yang pluralis seperti ini. Jakarta bukan hanya orang Betawi dan Jawa, tetapi juga ada dari Papua dan masyarakat internasional. Pemikiran sekuler yang memisahkan dengan tegas antara agama dan konstitusi itu tidak haram," ujar Jay saat diskusi di Galery Cafe TIM, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/6).
Baca Juga:
Jay mengatakan kelompok yang mempermasalahkan ucapan Ahok tersebut adalah kelompok yang memiliki pemahaman ortodok dan tidak cerdas. Makanya ia meminta agar kelompok seperti ini lebih baik diam.
"Kalau membandingkan kehidupan manusia dari zaman Jahiliyah, memang berpegang pada ayat suci. Tetapi kalau kehidupan bernegara, tentu memakai ayat konstitusi. Pernyataan Ahok itu menyulut kontroversi akibat pemahaman yang dangkal, karena dipenggal kata-katanya," cetusnya.
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pemuda Nusantara (Gema Nusantara), Jay Mulyadi mendukung pernyataan calon Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja
BERITA TERKAIT
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi