Pemikiran Sekuler Ahok Dibela Mahasiswa
Kamis, 21 Juni 2012 – 22:38 WIB
Jay pun memberikan contoh soal kontorversi Lady Gaga belum lama ini. Menurutnya konstitusi memberikan ruang warga mendapatkan hiburan, namun tetap ada batasan-batasannya. Batasannya tersebut, kata Jay, diatur dalam Undang-undang Pornografi.
Baca Juga:
"Jakarta ini bukan hanya milik mayoritas tertentu, tetapi pluralis. Ini agama berpolitik atau politik beragama? Kalau agama berpolitik, hancurlah negara ini," ungkapnya.
Koordinator Relawan Masyarakat Jakarta (Remaja), Beben Rianto menyatakan isu sekulerisme sengaja dijadikan alat untuk menjatuhkan citra Jokowi-Ahok. "Disini ada aksi gosok menggosok bahasa agama. Kemudian diartikan untuk melecehkan agama tertentu. Ini masuk dalam jajahan politisasi untuk menyudutkan Jokowi-Ahok agar namanya tercoreng depan publik. Kedepannya, berpolitik secara fair, bertarung dengan cara laki-laki. Jakarta baru untuk semua," ucapnya.
Ahok menuai kontoversi setelah beberapa waktu lalu melontarkan pernyataan bahwa,"Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat pada ayat-ayat konstitusi," di salah satu stasiun televisi swasta. Pernyataan ini disampaikan dalam acara debat dengan pasangan calon pemilihan gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu. (awa/jpnn)
JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Pemuda Nusantara (Gema Nusantara), Jay Mulyadi mendukung pernyataan calon Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kampanye Pilkada Berakhir, KPU Kota Bandung Minta Tim Paslon Berpartisipasi Membersihkan APK
- Rocky Gerung Mengajak Anak Muda Menggunakan Nalar Kritis dalam Memilih Pemimpin
- Survei Poltracking, Elektabilitas Agustiar - Edy Tertinggi di Pilgub Kalteng
- Tablig Akbar Majelis Nurul Musthofa: Ridwan Kamil akan Perjuangkan Pengajian di Monas
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02