Pemilih Diintimidasi, Pencoblosan Diwakilkan Kepala Kampung
Kamis, 28 Februari 2013 – 20:46 WIB
Saksi lainnya, Leti Gulig mengisahkan penganiayaan yang menimpa dirinya. Tanggal 25 Januari Leti mengaku dipukul dan sempat dimasukkan ke dalam bui lantaran tidak mengindahkan perintah untuk memilih kandidat nomer urut 3. "Saya dipukul dan dikroyok orang Tolikara, dari kandidat nomor urut 3. Dia bilang di sini tidak boleh ada kandidat lain yang masuk. Akhirnya saya dimasukan ke penjara dan ditahan sampai tanggal 7 Februari, bahkan tadinya mau ditahan sampai hasil pemilu keluar,"paparnya.
Cornelius Logos sebagai sekertaris wilayah enam, menceritakan bahwa dari ke enam kandidat calon Pemilukada Papua , hasil rekapitulasi di beberapa Distrik menyatakan nomor pasangan nomor urut 1,2,4,5,6 tidak ada yang memilih. "Saya tanya kenapa hasilnya nol? Dia bilang, karena saya koordinator wilayah di sini. Di seluruh tempat pemilihan suara (TPS), mereka bilang TPS itu memang tidak ada pemilihan, tapi rekapan hasilnya ada," katanya.
Lain lagi dengan Royen Giring, dia lebih apes lagi. Dia dipecat oleh Kepala Distrik lantaran tidak mau ikuti perintah, lantaran Royen tidak mau membohongi hati nuraninya untuk memilih nomor pasangan urut 3.
"Waktu itu juga sempat, bupati keluarkan uang Rp 200 juta untuk bakar batu (membakar banyak jenis makanan dengan batu, babi dll-red) di lapangan, agar perhatian masyarakat beralih pada bakar batu dan tidak memilih saat pencoblosan," pungkas Royen.
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menggelar sidang lanjutan sengketa hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Papua 2013 dengan agenda
BERITA TERKAIT
- Menjelang Muktamar PBB, Bang Ferry Diunggulkan Jadi Ketua Umum
- Jokowi Ucapkan Selamat Ultah ke-52 PDIP, Darmizal: Sikap Terpuji, Patut Jadi Contoh
- Ikhtiar Taruna Merah Putih Memikat Anak Muda Melalui Logo Baru
- DPR Mendukung Pemerintah untuk Tingkatkan Produksi Garam Lokal
- Kembali Terpilih jadi Gubernur Sumsel, Herman Deru Siap Menyukseskan Program MBG
- Absen di Acara HUT ke-52 PDIP di Jakarta, Bambang Pacul Beri Penjelasan, Ternyata