Pemilih Dikhawatirkan Makin Malas ke TPS
Kamis, 09 Mei 2013 – 03:54 WIB
Sementara itu saat ditanya terkait pengaturan dana kampanye calon anggota legislatif, Nelson mengaku setuju dengan adanya pengaturan pembatasan nilai. Alasannya, karena kalau dana yang digelontorkan para caleg maupun parpol terlalu besar, dikhawatirkan akan terjadi hutang budi.
“Ini untuk mengantisipasi apa yang namanya pembeli kebijakan. Jadi ada perusahaan-perusahaan tertentu yang memberikan dana tertentu, sehingga ia (caleg maupun parpol,red) terikat hutang budi untuk melakukan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan perusahaan tersebut. Makanya besaran dana kampanye harus dibatasi,” katanya.
Meski begitu, Nelson mengaku kurang setuju dengan batas besaran nilai yang diatur. “Sekarang sumbangan dari perusahaan kan Rp 7,5 miliar, itu kan termasuk juga perusahaan. Kalau kemarin, itu mereka bisa pecah-pecah. Mereka bilang itu tidak satu perusahaan, tapi pemiliknya satu atau pasti ada kaitan lah. Makanya saya tidak setuju dengan besaraannya, karena itu terlalu besar,” katanya.(gir/jpnn)
JAKARTA – Kondisi pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 2014, benar-benar sangat mengkhawatirkan. Menurut anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi