Pemilih Foke Tradisional dan Ogah Berpikir

Pemilih Foke Tradisional dan Ogah Berpikir
Foto: Indopos
JAKARTA - Hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei atas hasil pemungutan suara Pilgub DKI 2012 menempatkan pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnama sebagai peraih suara terbanyak. Hasil ini berbanding terbalik dengan prediksi lembaga survei sendiri, yang sebelum hari pemilihan meramalkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli sebagai pemenang.

   

Hasil ini menunjukan bahwa survei sangat kecil pengaruhnya terhadap keputusan pemilih. Alasannya diduga karena berubahnya perilaku pemilih ke arah yang semakin rasional sehingga sulit digiring oleh opini publik.

 

"Jokowi menang, koq bisa? Semua lembaga survei memenangkan Foke dan tak ada satu pun yang memenangkan Jokowi. Ini perilaku pemilih yang berubah, inilah pemilih yang rasional," kata Koordinator Nasional Jaringan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Yusfitriadi dalam acara diskusi di Galery Cafe, TIM Cikini, Jakarta Pusat Minggu (15/7).

 

Menurut Yusfitriadi, warga yang memilih pasangan Foke-Nara merupakan pemilih tadisional yang mudah untuk diarahkan oleh survei. Orang-orang ini menurutnya tidak punya alasan kuat dalam menentukan pilihan dan cenderung hanya ikut-ikutan saja. "Pemilih Foke itu pemilih tradisional yang mau digiring dan tak mau berpikir," ujar Yufitriadi.

 

JAKARTA - Hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei atas hasil pemungutan suara Pilgub DKI 2012 menempatkan pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News