Pemilih Tanpa NIK Tetap Bisa Memilih

jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sejumlah Kabupaten/Kota hingga saat ini masih terus melakukan perbaikan terhadap 10,4 juta data pemilih bermasalah, yang ikut ditetapkan dalam daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2014.
Dari jumlah tersebut, KPU mengklaim 3,2 juta di antaranya kini telah memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Namun terhadap sisanya, proses perbaikan masih terus dilakukan, meski di tengah ancaman tidak dapat maksimal dilakukan, mengingat anggaran bagi perbaikan belum juga dicairkan kementerian keuangan.
"Sampai sekarang belum ada anggaran tambahan untuk KPU Kabupaten/Kota. Masih menggunakan anggaran yang ada. Karena perencanaan anggaran itu dihitung sesuai prosesnya. Tidak ada biaya tak terduga," ujar Ketua KPU, Husni Kamil Manik, di Jakarta, Rabu (13/11).
Menurut Husni, biaya tambahan diperlukan, karena dalam penganggaran yang dilakukan KPU untuk pemutakhiran data pemilih, hanya hingga DPT ditetapkan.
Sementara sebagaimana diketahui, dalam penetapan DPT 4 November lalu, terdapat 10,4 juta data pemilih yang perlu diperbaiki. Dan untuk melakukan perbaikan, tim harus kembali turun ke lapangan.
Karena itu saat ditanya apa langkah yang akan ditempuh KPU sekiranya hingga batas akhir November proses perbaikan tidak juga selesai dilakukan, Husni belum merinci lebih jauh.
Ia hanya menyatakan, KPU akan kembali ke prinsip awal. Bahwa 10,4 juta pemilih bermasalah ikut ditetapkan dalam DPT, sebab secara faktual diyakini keberadaan pemilih dimaksud cukup jelas. Hanya saja mereka belum memiliki NIK.
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sejumlah Kabupaten/Kota hingga saat ini masih terus melakukan perbaikan terhadap 10,4 juta data pemilih
- Bawaslu Banggai Dalami Dugaan Pelanggaran Pemilu di Lokasi PSU
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia