Pemilihan Pangkostrad Berlarut-larut, Berpotensi Memunculkan Spekulasi Politisasi Jabatan Militer

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyoroti kosongnya jabatan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Anton menilai dengan berlarut-larutnya pemilihan sosok Pangkostrad yang baru akan berpotensi memunculkan spekulasi politisasi jabatan militer.
"Hal ini mengingat jabatan Panglima Kostrad juga merupakan salah satu track untuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat," kata Anton di Jakarta, Senin (27/12).
Hingga kini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menetapkan siapa yang akan mengisi jabatan Pangkostrad yang baru.
Sejak dilantik sebagai KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman masih tetap merangkap jabatan strategis Pangkostrad.
Anton mengatakan bahwa rangkap jabatan strategis di lingkungan TNI sebenarnya bukan hal baru.
Peristiwa rangkap jabatan strategis juga pernah dilakukan Jenderal Purn Budiman saat menjabat KSAD pada 2014 lalu.
Saat itu, Budiman juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan yang berlangsung selama delapan bulan.
Pengamat militer Anton Aliabbas mengatakan berlarut-larutnya pemilihan sosok Pangkostrad yang baru berpotensi memunculkan spekulasi politisasi jabatan militer.
- RUU TNI Dinilai Masih Mengandung Pasal Bermasalah, Berpotensi Memunculkan Dwifungsi
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- RUU TNI Dibahas di Panja, Syamsu Rizal Soroti Mekanisme Penempatan hingga Anggaran
- Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Menerima Tanda Kehormatan Tertinggi dari TNI
- KSAD Jenderal Maruli Tegaskan Letkol Teddy tak Perlu Mundur dari TNI
- Lontarkan Kritik, Ketum GPA Desak Teddy Seskab Mundur dari TNI