Pemilihan Perusahaan Penyewaan Pesawat Bukan Keputusan Direksi
Kamis, 30 Agustus 2012 – 16:51 WIB
Di bagian lain, Avianto menegaskan bahwa Merpati selalu membayar security deposit untuk sewa pesawat sebelumnya dalam cash karena reputasi keuangan Merpati yang sangat buruk, bahkan ada Lessor meminta security deposit sebesar 10 kalo biaya sewa bulanan.
Hal serupa juga dikatakan Bagus Panuntun. Menurutnya, Direksi tak pernah mengarahkan tim untuk memilih perusahaan tertentu. "Setahu saya Direksi tidak pernah mempengaruhi atau mengarahkan tim procurement," ucapnya.
Ia justru mengatakan, sebenarnya hal yang wajar jika ada perubahan tentang tipe pesawat yang akan disewa MNA. "Karena tidak ada yang ganjil dari sisi bisnis selama tipe itu lebih baik," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, JPU Kejagung mendakwa Hotasi dan Tony telah korupsi USD 1 juta terkait penyewaan dua unit pesawat dari Thirdtone Aircraft Leasing Group (TALG) Washington DC pada 2006. Alasannya, karena Merpati telah mengeluarkan dana USD 1 juta namun pesawat yang akan disewa dari TALG masih dimiliki dan dikuasai oleh pihak lain, yaitu East Dover Ltd.
JAKARTA - Dua saksi fakta dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Agung pada persidangan perkara korupsi penyewaan pesawat Merpati Nusantara
BERITA TERKAIT
- Megawati Tak Bermusuhan dengan Prabowo, Tetapi Bakal Jaga Jarak
- Pemerintah Dituding Tak Adil Menangani Honorer, Satpol PP Siapkan Aksi, Minta Perhatian Prabowo
- Singgung Tagline Indonesia Kerja, Megawati: Tolong Dijawab
- Anggota DPR Maria Lestari Mangkir Panggilan KPK
- Pemagaran Laut Sepanjang 30 Km di Tangerang Ancaman Bagi Ekologi dan Nelayan
- 2 Pejabat Dinas di Sumsel Kena OTT Kejari Palembang