Pemilik Bisnis Disarankan Mulai Menerapkan Digitalisasi Supply Chain

Selain itu, pandemi juga memaksa semua orang untuk melakukan segala aktivitas di rumah, termasuk belanja secara online.
Perubahan tersebut menjadi faktor penting yang memaksa para pelaku usaha untuk mengubah proses bisnis konvensional ke digital.
Selama ini, digitalisasi masih berjalan lambat. Namun, dengan adanya pandemi covid-19, hal ini menjadi titik percepatan untuk menerapkannya dalam proses bisnis.
“Krisis yang terjadi sekarang berbeda dengan krisis sebelumnya, yang mana banyak orang hanya dapat beraktivitas di dalam rumah saat ini," ujar Yongky Susilo, Yongky Susilo Ex-Direktur Eksekutif Nielsen.
Menurutnya, hal ini mengubah pola pikir dan gaya hidup yang sekaligus mendorong para pebisnis untuk mengotomasi bisnis mereka agar bergerak lebih cepat dalam menerapkan digitalisasi sebagai investasi masa depan.
Dia mengatakan ini juga perlu didukung dengan berbagai faktor, seperti infrastruktur, kebijakan, dan skill individu.
Sementara itu, Menurut Marko Suswanto, baik individu maupun perkembangan teknologi harus berjalan berdampingan.
Kenyataannya, perkembangan teknologi sekarang bertumbuh sangat kencang tetapi tidak diiringi dengan peningkatan kemampuan individu dalam mengoperasikannya.
Melalui penerapan digitalisasi di supply chain, beragam proses operasional bisnis bisa berjalan lebih cepat dengan hasil yang lebih maksimal, salah satunya proses penagihan.
- J&T Cargo Ungkap Strategi untuk Memaksimalkan Kontribusi Bagi Industri Logistik
- KAI Logistik Optimalkan Distribusi Air Mineral Dalam Kemasan
- Dilengkapi Teknologi AI, Dashcam Ini Bisa Bantu Tingkatkan Pengemudi Lebih Disiplin
- Volume Layanan Logistik SPSL Meningkat 215% Sepanjang 2024
- Ninja Xpress Beri Strategi Jitu untuk Hadapi Tantangan Bisnis Food & Beverages
- Industri Logistik Minta Tarif Tol JTCC Dievaluasi, Ini Alasannya