Pemilik Bisnis Kebugaran Asal Indonesia Manfaatkan Peluang di Masa Pandemi
Tantangan industri kebugaran
Walau secara resmi akan dibuka, pusat kebugaran di Australia tetap harus mematuhi protokol keamanan COVID-19 dan menerapkan 'new normal', seperti yang dipahami oleh Sylvia.
"Kami sudah menyiapkan tempat cuci tangan, menambah intensitas bersih-bersih, dan menyiapkan area khusus bagi setiap pelanggan sehingga tidak harus bergantian menggunakan peralatan olahraga dan juga cek suhu badan."
Namun, di tengah persiapan yang telah dilakukan Sylvia dan Joshua untuk membuka kembali bisnis kebugaran mereka bulan depan, penelitian di New Zealand menyebutkan satu dari 10 pusat kebugaran di Australia akan berhenti beroperasi.
Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
Hal ini diungkapkan oleh Barrie Elvish, ketua pelaksana perusahaan 'Fitness Australia', yang juga mengatakan hal ini disebabkan karena masalah finansial yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
Walaupun mengedepankan sikap optimis, Sylvia tidak dapat menghindar dari kenyataan bahwa pandemi ini telah menimbulkan dampak signifikan pada penghasilan bisnisnya.
Sejak warga Australia dianjurkan diam di rumah sebagai upaya pencegahan penularan virus corona, pembelian peralatan gym dan olahraga di Australia dilaporkan meningkat.
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan