Pemilik Indekos Pemakan Kucing di Semarang Mengaku Imam Mahdi, Begini Ceritanya
Namun, NA mengaku tercengang melihat aksi bapak kosnya yang sering memakan daging kucing itu. Menurutnya, alasan tak punya uang sulit diterima. Pasalnya, Nuryanto masih punya anak yang bisa memberi uang untuk berobat.
Niat NA dan teman-temannya memviralkan aksi tak wajar Nuryanto lantaran dalam beberapa waktu terakhir banyak kucing yang sering diberi pakan itu hilang.
"Banyak kucing ke sini, akhir-akhir ini, dua mingguan ada empat kucing yang tidak pernah ke sini, ternyata malah dimakan dia," kata mahasiswa seni itu.
Setelah peristiwa ini, dia dan seluruh temannya yang merupakan mahasiswa seni di Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu berencana mencari indekos baru yang lebih nyaman.
"Pak polisi juga bilang pindah kos saja biar aman. Di sini memang murah, hanya Rp 200 ribu per bulan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral video seorang pria memakan kucing di Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jateng).
Pria tersebut merupakan pemilik indekos tak jauh dari Universitas Negeri Semarang (Unnes). Dia digerebek oleh pengekos karena curiga kucing yang biasa diberi makan hilang.
Kini Nuryanto telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian. Dia dijerat Pasal 91 B Ayat 1 UU Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan atau Pasal 302 KUHP dengan ancaman dua tahun penjara.(mcr5/jpnn)
Pemilik indekos bernama Nuryanto di Semarang yang viral gegara memakan kucing pernah mengaku jadi Imam Mahdi. Begini cerita dari penyewa.
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- Terduga Pelaku Penembakan Warga di Nagan Raya Ditangkap Polisi
- Jasa Raharja Sampaikan Santunan kepada Korban Kecelakaan Beruntun di Semarang