Pemilik Pikap Harus Tahu Soal Ini Agar Bisnisnya Tetap Lancar
jpnn.com, JAKARTA - Kendaraan niaga ringan atau pikap menjadi pilihan para pelaku UMKM untuk mendukung usahanya.
Sektor tersebut juga menjadi penyumbang perekonomian Indonesia yang saat ini mulai membaik di masa pandemik Covid-19.
Kendaraan pikap digunakan untuk membawa barang-barang dengan berat maksimal, terus beroperasi agar distribusi lancar.
Oleh karena itu, pemilik kendaraan diimbau tidak hanya memperhatikan sektor mesin, tetapi kaki-kaki tak boleh luput dari perhatian.
Pasalnya, kaki-kaki merupakan bagian penting yang fungsinya untuk menstabilkan dan mengendalikan mobil saat dijalankan.
Kaki-kaki terdiri dari beberapa komponen, seperti sokbreker dan ban.
Pertama, perhatikan tekanan angin ban. Jika tekangan angin pada ban berkurang, permukaan ban lambat laun akan menjadi rusak dan permukaan ban yang bergesekan dengan jalan akan bertambah lebar, sehingga menambah beban mesin serta konsumsi bahan bakar.
Apabila kelebihan tekanan, ban menjadi keras dapat mengurangi fungsi peredaman dan akan mempengaruhi fungsi pengereman karena licin.
Pemilik kendaraan niaga ringan atau pikap diimbau tidak hanya memperhatikan sektor mesin saja, tetapi juga..
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Varian Khusus Suzuki Jimny Arctic, Harga Setengah Miliar
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha