Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram
![Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/normal/2024/07/29/wakil-ketua-komisi-iii-ahmad-sahroni-saat-memimpin-audiensi-f6nb.jpg)
jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram atas ulah pemilik Pondok Pesantren Ad-Diniyah Jakarta Timur (Jaktim) yang diduga sodomi tujuh orang santri.
Kasus ini sebelumnya disampaikan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Kamis (16/1). Dia menyebut terduga pelaku ada dua orang.
Namun, polisi baru menangkap satu pelaku yang merupakan guru di ponpes itu, sedangkan satu lagi merupakan pemilik lembaga pendidikan keagamaan tersebut masih dalam tahap pencarian.
Sahroni pun meminta pihak kepolisian segera menangkap semua pelaku dan menjerat mereka dengan hukuman maksimal.
"Pokoknya dalam kasus di Jaktim ini, saya minta polisi segera tangkap seluruh pelakunya. Jerat mereka dengan hukuman maksimal," kata Sahroni, Jumat (17/1/2025).
Dia juga mengingatkan kepada polisi agar menutup ruang mediasi untuk kejahatan seksual tersebut. Jangan sampai korban maupun keluarganya mendapat intimidasi.
"Karena oknum-oknum seperti ini biasanya masih berusaha mencuci otak para korbannya menggunakan ajaran agama yang jelas-jelas telah disesatkan dan menyimpang. Nanti ujung-ujungnya korban tidak mau melaporkan pelaku. Jangan sampai begitu," tuturnya.
Di sisi lain, legislator Partai NasDem itu miris lantaran belakangan marak tindakan asusila di lembaga pendidikan, termasuk ponpes, bahkan pelaku kejahatan tersebut berlindung di balik nama agama.
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni geram dengan ulah pemilik dan guru ponpes di Jaktim yang diduga sodomi santri.
- Langkah Andhika Satya Pangarso Diharapkan Menginspirasi Anak Muda
- Anggap Sumut Darurat Narkoba, Sahroni Minta Polda hingga BNN Kerja Sama
- Dukung Kolaborasi Kementerian Imipas-Polri Berantas Narkoba di Lapas, Sahroni: Perlu Gebrakan!
- DPR RI dan Media Berkolaborasi Dorong UMKM di Jawa Barat, Begini Respons Desi Ratnasari
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila
- Dadang Iskandar: Pendidikan Agama Sejak Dini Bentuk Pemimpin Masa Depan