Pemilik Ponpes di Jaktim Diduga Sodomi Santri, Sahroni Geram
"Saat ini banyak oknum menggunakan agama sebagai tameng untuk menutupi modus kejahatan yang mereka lakukan. Baik itu dalam lingkungan pendidikan seperti pesantren, hingga yang berbentuk ormas," ujarnya.
Menurut dia, tindakan pelakunya tidak jauh-jauh dari predator pelecehan, premanisme, dan penganiayaan. Hal itu menurutnya sangat berbahaya untuk nama baik agama yang dicatut, termasuk merusak citra pesantren, dan pemuka agama lain yang memang niat untuk mensyiarkan agama.
"Nah, oknum seperti ini yang sebenarnya the real penista agama," ujar Sahroni.
Pihaknya berharap kepolisian turut mengawasi kegiatan-kegiatan di lingkungan pendidikan, seperti sekolah umum maupun keagamaan.
"Banyak kejahatan seksual terjadi di lingkungan sekolah dan pesantren. Polisi wajib peka jika ada laporan-laporan yang datang dari sana. Wajib segera usut," kata Sahroni.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni geram dengan ulah pemilik dan guru ponpes di Jaktim yang diduga sodomi santri.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- SPPG Wajib Mengontrol Kualitas Makanan Propam MBG
- Kemenlu Sudah Berupaya Memulangkan Empat WNI Disekap, Tetapi Masih Buntu
- Pencuri Kayu di Gunung Kidul Terancam 5 Tahun Penjara, Sahroni Minta Kapolda DIY Beri Atensi
- Kiai Maman Tegas, Program MBG Tak Perlu Pakai Dana Zakat
- Kejagung Bangun Sistem Pantau Tuntutan Jaksa, Sahroni: Keren, Pastikan Semua Patuh!
- Video Syur KN dan MA Sempat Viral, Ini Perkembangan Kasusnya