Pemilik Ponpes di Karawang Pencabul Santriwati Ditangkap, Korban Capai 20 Orang
jpnn.com, KARAWANG - Seorang guru sekaligus pemilik pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Karawang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pencabulan santriwati.
Peristiwa tersebut dialami para murid yang melapor berjumlah enam orang.
Kapolres Karawang AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan, peristiwa pencabulan ini terjadi dalam rentang waktu tahun 2023 sampai dengan Maret 2024.
Aksi bejat guru pesantren ini terungkap setelah orang tua korban melapor ke pihak polisi pada Agustus 2024.
Edwar mengatakan modus pelaku berinisial KA dalam melakukan aksi pencabulan ini adalah dengan memberi hukuman kepada korban.
“Modus operandi ada beberapa, di antaranya pertama, pada saat santri perempuan melakukan satu kesalahan melanggar aturan yang ditetapkan ponpes tersebut, pelaku memberikan hukuman berupa tindakan yang dapat mempertontonkan aurat wanita,” kata Edwar dalam konferensi pers, Senin (9/9/2024).
Modus lainnya adalah pelaku sering kali menyentuh bagian sensitif perempuan dari para korban di tempat yang sepi.
“Pada waktu tertentu di saat santri berada di tempat kurang ramai, pelaku sering menyentuh bagian fisik dari para korban,” ucapnya.
Satreskrim Polres Karawang menangkap pemilik pondok pesantren yang melakukan aksi pencabulan terhadap para santriwatinya. Modusnya memberi hukuman.
- Majelis Masyayikh Berkomitmen Memperkuat Peran Pesantren
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Saat Aktif jadi PNS Setor Uang per Bulan ke Korpri, Begitu Pensiun Susah Cairnya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Cikarang Bekasi Tergenang, Begini Kondisinya
- Pajero Seruduk PKL di Kosambi Bandung, Begini Kronologi Kejadian