Pemilik Restoran Palsu di Surabaya Seorang Perempuan, Ini Tampangnya
jpnn.com, SURABAYA - Polisi telah menangkap pemilik restoran abal-abal di Surabaya. Pelaku bernama Eliana berusia 35 tahun.
Perempuan wirausawahan itu telah memiliki puluhan nama restoran abal-abal dengan berbagai nama tempat terkenal dan menampilkan makanan yang menarik perhatian pengguna aplikasi jasa layanan antarmakanan di ojek online.
Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Arief Rizky Wicaksana mengatakan bisnis restoran abal-abal itu sudah dijalankan Eliani sejak 2019. Dia berdalih menggunakan konsep cloud kitchen.
Cloud kitchen merupakan warung yang hanya menyediakan pesan antar secara online. Namun, yang dijalankan tersangka makanannya berbeda dengan yang ditawarkan dalam aplikasi.
"Hal itu menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang memesan melalui aplikasi ojol karena tidak sesuai apa yang dimau dan dibayangkan," ujar dia saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Jumat (18/6).
Dalam menjalankan bisnisnya, Eliani mengontrak rumah atau ruko di beberapa daerah kemudian disulap menjadi dapur. Setelah itu, dia merekrut pegawai untuk menyiapkan makanan yang dipesan melalui aplikasi
"Ada beberapa handphone yang nantinya dipakai untuk menerima pesanan dari aplikasi ojol," jelasnya.
Dalam sebulan, keuntungan yang didapat Eliana sebesar Rp5 juta dari restoran abal-abal yang dia jalankan.
"Itu untung yang didapat setiap bulannya," kata dia.
Eliana melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 62 Juncto 8 dengan ancaman hukumannya lima tahun dan denda Rp2 miliar. (mcr12/jpnn)
Eliana sudah menjalankan bisnisnya sejeka 2019, setiap bulan dia mendapatkan keuntungan Rp5 juta
Redaktur & Reporter : Arry Saputra
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Sajikan Kuliner Autentik, Restoran Khas Italia Ini Buka di Surabaya
- Rekomendasi untuk Pencinta Kuliner, Gubuk Mang Engking di Kampus UI
- Sertifikasi Halal dan Antusiasme Pengusaha Kuliner
- 21 Orang di Sukabumi Jadi Korban Penipuan Sindikat Pemalsu Kartu Indonesia Sehat
- Sukarelawan Harap Program Traktiran RIDO Bisa Membantu Pengemudi Ojek Online