Pemilik Sepakat Jual Situs Sari Club Bali Rp 49 Miliar Plus Kompensasi
Pemilik situs Sari Club, yang tetap dibiarkan kosong sejak peristiwa Bom Bali tahun 2002 yang mematikan, telah setuju untuk menjual lahan tersebut agar memungkinkan dibangunnya sebuah taman peringatan. Namun kesepakatan ini belum final.
Penjualan situs Sari Club:
- Pemilik tanah Sari Club menginginkan kompensasi atas kerugian peluang usaha yang ditanggungnya dalam penjualan situs itu
- Seorang juru bicara untuk Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengatakan dia kecewa dan "tidak optimis"
- Situs tetap kosong selama hampir 17 tahun sejak bom mobil menewaskan 202 orang
Keputusan untuk menjual lahan dengan harga $ 4,9 juta atau setara Rp 49 miliar itu berhasil dicapai setelah dilakukan pertemuan dengan anggota Asosiasi Taman Perdamaian Bali, yang berlangsung selama beberapa jam.
Keputusan ini belum final, mengingat pemilik lahan masih menghendaki kompensasi kerugian usaha yang terus ditanggungnya.
seorang juru bicara dari Asosiasi Taman Perdamaian Bali mengaku dirinya kecewa dan 'tidak optimistis'.
Gubernur Bali Wayan Koster telah menawarkan kepada pemilik tanah Sari Club sebuah situs alternatif yang berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari lokasi tragedi bom Bali, sebagai ganti dari lahan bekas Sari Club, yang kemudian akan dibebaskan untuk diubah menjadi sebuah taman peringatan.
Kesepakatan itu terjadi sebagai tawaran kompromi kepada Sukamto Tjia, yang telah memiliki lahan di Kuta itu sejak 1997.
Dia mengatakan dirinya sudah lama bersikap terbuka untuk menjual tanah yang sekarang kosong kepada Asosiasi Taman Perdamaian Bali, sebuah organisasi yang bermarkas di Australia yang mewakili para penyintas tragedi Bom Bali tahun 2002.
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata