Pemilik Warung Sate Babak Belur Dianiaya Preman
jpnn.com, KENDARI - Pemilik warung sate dan tiga karyawannya di Kelurahan Lahundape, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), babak belur dianiaya enam orang preman.
Kedua preman yang ditangkap berinisial MI (16) dan YH (19), juga merupakan warga Kota Kendari.
Kepala Satreskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengatakan penganiayaan tersebut bermula saat pelaku bersama empat rekannya, yakni berinisial T, O, U, dan S sedang asyik berpesta minuman keras di sekitar tempat dagangan korban di Jalan Kamboja, Kelurahan Lahundape, Selasa (23/4) malam.
"Beberapa menit kemudian T, Y, dan S, langsung pergi ke warung sate milik korban untuk meminta sejumlah uang (memalak) penjual sate itu," kata Fitrayadi, Rabu.
Namun, kata dia, karena korban tengah melayani pelanggan yang sedang membeli jualan satenya, sehingga dia meminta kepada para pelaku untuk menunggu terlebih dahulu, sembari melayani para pelanggannya.
"Karena ketiga pelaku ini sudah dalam pengaruh alkohol, sehingga mereka tidak sabar dan langsung mendorong korban," ujarnya.
Tidak terima didorong pelaku, kata Fitrayadi, korban pun melakukan perlawanan.
Begitu juga para pelaku yang mendapatkan perlawanan itu langsung memanggil rekan-rekannya yang sedang asyik mengonsumsi minuman keras itu untuk datang membantu pelaku.
Mabuk miras, preman menganiaya pemilik warung sate dan karyawannya karena tidak dikasih uang.
- Beredar Informasi Pelaku Penganiayaan di Toko Roti Sakit Jiwa, Polisi Jangan Langsung Percaya
- Karyawati Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti Ungkap Fakta Ini di DPR
- Kronologi Penganiayaan Anak Bos Toko Roti, Kepala Korban Dihantam
- Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Sri Meilina dan Lady Aurellia Dicecar 35 Pertanyaan
- Begini Tampang Pelaku Penganiayaan Karyawan Toko Roti, Mengaku Khilaf
- Ketakutan, Anak Bos Toko Roti Penganiaya Karyawan Diciduk Polisi