Pemilu 1955: Catatan Masa Bocah

Pemilu 1955: Catatan Masa Bocah
Pemilu 1955: Catatan Masa Bocah
Pemilu 1955 menerapkan system perwakilan berimbang melalui sistem daftar dan system perorangan. Juga system kombinasi antara banyak daerah pemilihan dan satu daerah pemilihan. Walau banyak peserta Pemilu tapi hanya 28 kontestan yang meraih kursi.

PNI dan Masyumi meraih 57 kursi, disusul NU (45), PKI (39), merekalah tergolong “Empat Besar.” Selebihnya berkisar antara satu sampai 8 kursi. Uniknya, partai perorangan PIR Hazairin meraih satu kursi.

Jumlah partai banyak karena Maklumat Wapres Mohammad Hatta pada Oktober 1945, tentang bolehnya mendirikan partai politik. Maklum, kala itu belum ada MPR dan DPR. Nah, selanjutnya akan dilakukan Pemilu, meskipun baru terjadi pada 1955. Multipartai terulang lagi sejak era reformasi 1998 dan sekarang.

Pemilu 1955 justru berlangsung ketika DI-TII dipimpin oleh SM Kartosoewirjo memberontak di Jawa Barat sejak 1948 dan berakhir pada 1962. Masih ada gerombolan pengacau di Jawa Tengah bernama Merapi-Merbabu Complex dan DI-TII dipimpin Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan dan yang dipimpin oleh Daud Beureu-Eh di Aceh. Luar biasa. Pemilu 1955 aman meskipun gangguan keamanan merajalela.

SAYA masih bocah lima tahun. Bau kencur, kata orang. Ayahku bercerita, bahwa penduduk Gunungtua di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara sudah keluar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News