Pemilu Bakal Kerek Industri Makanan dan Minuman

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memprediksi, sampai akhir 2019, industri makanan dan minuman (mamin) bisa meraih growth 8–9 persen.
Pemilu dan Lebaran menjadi dua faktor utama yang akan mendorong pertumbuhan.
Ketua Umum Gapmmi Adhi S. Lukman menyatakan, aktivitas politik menjelang dan saat pemilu bakal meningkatkan permintaan mamin.
Salah satu produk yang demand-nya pasti meningkat adalah air minum dalam kemasan (AMDK).
’’Minuman rasa-rasa seperti teh, kopi, dan jus botolan yang mungkin akan mendominasi. Kemudian, disusul snack, biskuit, dan roti,’’ terang Adhi, Selasa (5/2).
Adhi mengakui, permintaan mamin pada awal tahun ini masih sepi. Namun, dia yakin permintaan bakal melonjak menjelang pemilu April dan saat Lebaran pada Juni.
’’Normalnya, setiap tahun ya seperti itu. Lonjakan terjadi pada bulan-bulan tersebut. Kami harap dua momen itu bisa menaikkan sales mamin,’’ tutur Adhi.
Demi meningkatkan kinerja bisnis, Gapmmi mendorong industri mamin memanfaatkan teknologi digital. Terutama untuk kepentingan promosi.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memprediksi, sampai akhir 2019, industri makanan dan minuman (mamin) bisa meraih growth 8–9 persen.
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC
- Grinviro Hadirkan Solusi Pengolahan Air Limbah Industri Berkelanjutan di Inatex 2025
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- Genjot Ekspor, Bea Cukai Beri Izin Kawasan Berikat kepada Produsen Tas di Jepara
- PKSS Perkenalkan Contact Center 150399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis