Pemilu Bukan Alat untuk Belokkan Suara Rakyat
Senin, 26 Maret 2012 – 17:01 WIB
JAKARTA - Pemerhati Pemilu yang baru saja dipilih Komisi II DPR untuk menjadi salah satu anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Navis Gumay, menyatakan bahwa Pemilu di negeri ini harus mampu memperkuat empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, jangan sampai justru Pemilu menjadi alat untuk membelokkan suara rakyat.
Hal itu disampaikan Hadar saat tampil sebagai pembicara diskusi bertema 'Menyiapkan Pemilu yang Jurdil dan Demokratis' di ruang Presentasi Perpustakaan MPR, gedung Nusantara IV, Senayan Jakarta, Senin (26/3). "Asas Pemilu di Indonesia antara lain jujur, adil dan demokrasi. Kalau Pemilu yang Jurdil dan demokrasi itu dilakukan secara benar maka hasilnya pasti akan memperkuat 4 Pilar," katanya.
Menurutnya, suara rakyat yang murni harus tercermin di sistem perwakilan. Untuk itu, sambung Hadar, para penyelenggara Pemilu pun harus jujur dan bekerja sesuai aturan. "Kalau bisa disogok-sogok, rusaklah semuanya," tegas dia.
Hadar juga mengingatkan tentang perlunya Pemilu yang jujur, adil dan demokratis. "Pemilu yang Jurdil dan demokratis itu artinya suara rakyat jangan diplintir," ucapnya.
JAKARTA - Pemerhati Pemilu yang baru saja dipilih Komisi II DPR untuk menjadi salah satu anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hadar Navis Gumay,
BERITA TERKAIT
- Dituduh Curang Bersama KPU di Pilkada Siak, Afni: Silakan Rakyat Menilai Sendiri
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel