Pemilu Coblos Partai Tidak Membunuh Demokrasi
![Pemilu Coblos Partai Tidak Membunuh Demokrasi](https://cloud.jpnn.com/photo/galeri/watermark/2020/11/23/IMG_20201123_140211.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Mantan ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB), Lukman Edy ikut bersuara tentang kemungkinan Pemilu 2024 kembali ke Sistem Proporsional Tertutup atau coblos partai.
Menurutnya, usulan itu bisa saja terjadi, karena tidak menyalahi Undang-undang Dasar 1945.
"Mau terbuka dan tertutup itu sama-sama tidak menyalahi UUD. Karena, kalau tertutup itu melanggar UUD, produk-produk yang dulu berarti juga salah," ujarnya di Jakarta Selatan, Selasa (17/1).
Eks Menteri Pembangunan Desa Tertinggal (PDT) tersebut juga memberikan apresiasi terhadap usulan yang bermula dari PDIP tersebut, karena menandakan adanya dinamika politik yang terus berdenyut.
"Iya diapresiasi, mungkin teman-teman PDIP melihat saat ini perlu diterapkan tertutup. Begitu juga dengan delapan partai yang menolak, mungkin alasannya juga ada. Namun, alasannya bisa 'membunuh demokrasi' jelas tidak tepat," lanjutnya.
Lukman menjelaskan sistem proprosional terbuka saat ini lebih terlihat seperti pasar bebas, bahkan partai politik hanya berperan sebagai kendaraan saja.
"Inilah jeleknya sistem terbuka itu, fungsi parpol sebagai 'kawah candradimuka' bagi para calon-calon pemimpin bangsa sudah tergerus habis," sambungnya.
Walakin, Lukman Edy menyerahkan semua keputusan kepada Mahkamah Konstitusi, karena semua tergantung cara pandang hakim-hakim konstitusi terhadap situasi dan dinamika politik saat ini.
Eks Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai sistem proporsional tertutup tidak membunuh demokrasi
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Agustina-Iswar Ditetapkan Sebagai Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang, Langsung Tancap Gas
- MK Tolak Gugatan, Iksan-Iriane Tetap Pemenang Pilbup Morowali 2024
- Pilkada Kota Palembang, MK Tolak Gugatan Paslon 01 & 03, Ratu Dewa-Prima Salam Segera Dilantik
- Kuasa Hukum Tipagau Anggap Putusan MK Ini Jadi Langkah Menegakkan Keadilan di Mimika
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029