Pemilu di Iraq Berlangsung Damai, Obama Senang
Senin, 02 Februari 2009 – 07:59 WIB
BAGHDAD - Pemilu tingkat provinsi di Iraq pada Sabtu (31/1) berlangsung damai. Kondisi itu mendapat sanjungan dari Presiden Amerika Serikat Barack Obama, PBB, petinggi militer AS di Iraq, dan pemerintah Iraq sendiri. Prosesi pesta demokrasi akhir pekan lalu tersebut adalah pemilihan langsung perdana sejak penyerahan kedaulatan dari tangan AS pada 2005. Selain dari lingkaran Gedung Putih, pemerintah Iraq turut merasakan kesan mendalam. Kepala Komisi Pemilihan Tinggi Independen Iraq (IHEC) Faraj al-Haidari dan utusan khusus PBB di Iraq Staffan de Mistura sama-sama mengatakan bahwa pemilu kali ini berlangsung lancar dan terkendali.
''Saya ucapkan selamat kepada rakyat Iraq yang berhasil mengadakan pemilihan tingkat provinsi hari ini,'' kata Obama dalam sebuah pernyataan resmi seperti dilansir Associated Press kemarin (1/2). ''Penting sekali anggota dewan ini untuk memilih gubernur baru dan mulai bekerja atas nama rakyat Iraq yang sudah memilih mereka,'' lanjutnya. Pemilu tersebut bisa terlaksana dengan baik berkat sinergi antara Komisi Pemilihan Tinggi Independen Iraq dan PBB. Lebih dari 14.400 kandidat bersaing untuk memperebutkan 440 kursi yang tersedia di 14 di antara total 18 provinsi.
''Pemilihan hari ini harus dirayakan sebagai penghargaan terhadap rakyat Iraq yang sudi menggunakan hak fundamentalnya untuk menentukan nasib sendiri,'' ujar Pemimpin Komando Militer Pusat Amerika Serikat Jenderal David Petraeus. Karena itu, lanjut Petraeus, rakyat Iraq harus bangga, dan dunia internasional harus memberikan aplaus.
Baca Juga:
BAGHDAD - Pemilu tingkat provinsi di Iraq pada Sabtu (31/1) berlangsung damai. Kondisi itu mendapat sanjungan dari Presiden Amerika Serikat Barack
BERITA TERKAIT
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis