Pemilu Dungu

Oleh: Dahlan Iskan

Pemilu Dungu
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Kita harus malu atau sebatas hanya bisa iri? Ataukah kita cukup mengaguminya saja?

Ini soal Pemilu. Dalam kaitannya dengan ekonomi. Pemilu sudah lama berlalu tetapi ekonomi belum menentu. Pelaku ekonomi masih terus dalam status wait and see.

Wait and see itu sudah dimulai sejak tahun baru: alasan mereka tunggu Pemilu. Ricuh atau tidak. Lalu lihat dulu siapa yang menang.

Baca Juga:

Setelah Pemilu berlangsung dan akan ternyata masih juga wait and see. Tunggu pelantikan presiden baru. Waktunya masih lama. Wait and see-nya juga ikut berlarut-larut.

Setelah pelantikan kelak pun masih ada tambahan waktu wait and see: tunggu seperti apa susunan kabinetnya. Kabinet dagang sapi atau kabinet meritokrasi.

Kalau kabinetnya gabungan dua kutub itu maka, wait and see: siapa yang pegang posisi-posisi kunci. Orang partai atau profesional.

Baca Juga:

Setelah susunan kabinet diumumkan pun masih perlu wait and see lagi: tunggu 100 hari pemerintahan, ada tanda-tanda bisa bekerja atau hanya sibuk urus kepentingan bisnis yang lagi berkuasa.

Kita begitu iri melihat Inggris. Tanggal 4 Juli Pemilu, tanggal 5 Juli pemerintahan baru terbentuk. Langsung bekerja.

Ini soal Pemilu. Dalam kaitannya dengan ekonomi. Pemilu sudah lama berlalu tetapi ekonomi belum menentu. Pelaku ekonomi masih terus dalam status wait and see.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News