Pemilu Kardus

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Pemilu Kardus
Ilustrasi pemilu. Foto: dok/JPNN.com

Hasnaeni mengaku diminta memberikan gratifikasi seksual sebagai imbalan untuk meloloskan partainya sebagai peserta pemilu.

Ibarat permainan sepak bola sekarang ini baru pemanasan, tetapi kecurigaan akan terjadinya kecurangan sudah banyak bermunculan.

KPU pusat digugat oleh KPU daerah karena dugaan intervensi. Para aktivis demokrasi juga mencurigai sekretariat KPU melakukan intervensi terhadap sekretariat KPU daerah supaya mengubah data untuk meloloskan atau tidak meloloskan partai tertentu.

Partai Ummat besutan Amien Rais menjadi salah satu partai yang merasa dicurangi dalam proses verifikasi oleh KPU.

Beberapa hari sebelum KPU mengumumkan partai-partai yang lolos, Amien Rais sudah mencium gelagat tidak beres.

Dia mengaku mendapat informasi A1 bahwa partainya menjadi korban kecurangan dan tidak akan lolos dari proses verifikasi.

Amien Rais melawan dan menggugat KPU. Bawaslu kemudian melakukan mediasi dan dicapai kata sepakat untuk memberi kesempatan kepada Partai Ummat untuk memenuhi persyaratan yang belum lengkap.

Gugatan Partai Ummat berakhir happy ending dan Partai Ummat akan dinyatakan resmi lolos oleh KPU, Jumat (30/12) hari ini.

Jangan sampai demokrasi Indonesia hasil Pemilu 2024 nanti menjadi sekelas demokrasi kardus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News