Pemilu Lahirkan Pejabat Narsis
Rabu, 08 Agustus 2012 – 08:44 WIB
’’Harus diakui, kenyataan empirik menunjukkan pemilu beberapa periode belakangan ini lebih sering melahirkan pejabat politik yang narsis, surplus kekuasaan, bekerja bukan untuk rakyat, dan cenderung berperilaku koruptif,’’ beber dia.
Mengingat di negara demokrasi pemilu merupakan keniscayaan, maka salah satu cara memperbaiki demokrasi ialah menyehatkan pemilu, apakah itu pemilihan presiden, pemilihan anggota legislatif, maupun pemilukada. Dengan kata lain, pemilu sehat merupakan instrumen penting untuk memperbaiki kualitas demokrasi. ’’Inilah hubungan nyata dan timbal balik antara demokrasi dan pemilu. Ini pula yang selama ini menjadi persoalan serius dalam membangun dan menguatkan demokrasi,’’ pungkas dia.
Dalam ceramah umum ini dihadiri Rektor Universitas Andalas Dr Werry Darta Tayfur, SE MBA, para wakil rektor, para dekan, dan 5.000 mahasiswa baru Universitas
Andalas. (ris)
PADANG-Perkembangan demokrasi dan pemilu di negara ini, di satu sisi, sangat menggembirakan. Tapi, di sisi lain, mengundang banyak keprihatinan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas