Pemilu Malaysia: Generasi Muda Diam-Diam Dukung Mahathir

Intervensi itu juga berlaku bagi akademisi kampus. Mustafa Muslim, mahasiswa dari fakultas teknik, mengatakan bahwa semua orang tahu bahwa sebagian besar generasi muda apatis terhadap kepemimpinan Najib Razak.
Namun, mereka tak berani muncul. ”Sebab, hingga saat ini Barisan Nasional masih berkuasa, kami bisa dianggap membangkang pemerintah,’’ ujarnya
Mustafa sepakat, perekonomian Malaysia mengalami penurunan di era Najib Razak. Berbeda dengan Mahathir yang mampu membawa Malaysia dipandang negara lain.
Intervensi itulah yang menjadikan sebagian besar warga di Kedah dan sekitarnya ragu Mahathir mampu memenangi PRU kali ini. Itu bisa dilihat dari kondisi yang terjadi di sekitar Kedah.
Bendera oposisi maupun poster Mahathir tidak ada. Semua dikuasai Barisan Nasional. Selain itu, masih banyak warga yang menjadi loyalis partai. Artinya, mereka tetap mendukung Barisan Nasional.
”Sebab, banyak yang belum paham, Mahathir sudah keluar dari pendukung pemerintah,’’ ujarnya.
Kelompok itu merupakan generasi di atas usia 45 tahun. Mereka memilih atas dasar partai, bukan personal. Karena itu, peluang Mahathir di Kedah dirasa cukup kecil.
”Mereka tidak melihat posisi Mahathir saat sekarang,’’ imbuh Mustafa. (riq/c10/dos)
Sebagian besar pemilih pemula mendukung Mahathir Mohamat pada Pemilu Malaysia 2018. Namun, dukungan itu tak bisa mereka ekspresikan secara terbuka
Redaktur & Reporter : Adil
- Peringati HUT ke-25 BMI, Bung Vino Berkomitmen Rekrut Generasi Muda untuk Besarkan PDIP
- Pengurus Baru DPP Bapera Undang 20 Ribu Anak Yatim untuk Berbagi Kebahagiaan
- Bea Cukai Ingatkan Pentingnya Wawas Diri Terhadap Penipuan Mengatasnamakan Instansi
- Ibas Ajak Generasi Muda Jadi Pilar Kedaulatan dan Kemandirian Bangsa
- BPPSDMP Kementan Buka Pendaftaran Young Ambassador Agriculture 2025
- Waka MPR: Seni Ukir Jepara Bangkit di Tangan Generasi Muda