Pemilu Myanmar 2020: Tidak Ada Kabar Baik Bagi Muslim Rohingya
jpnn.com, YANGON - Rakyat Myanmar telah memberikan suara dalam pemilu pada Minggu (8/11). Siapa yang bakal keluar sebagai pemenang pun sudah hampir pasti. Sayangnya, proses demokratis ini tak membawa kabar baik bagi Muslim Rohingya.
Pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi, diperkirakan akan memenangi masa jabatan kedua dalam pemilu Myanmar.
Suu Kyi mendapat dukungan dari populasi yang sebagian besar melihatnya sebagai pahlawan demokrasi untuk perjuangannya melawan kediktatoran.
Namun, kemenangannya kemungkinan akan lebih sempit daripada kemenangan lima tahun lalu yang mendorongnya naik ke tampuk kekuasaan.
Lebih dari 37 juta orang terdaftar untuk memilih. Tetapi, kekhawatiran tentang COVID-19 dapat mengurangi jumlah pemilih.
Myanmar mencatat rata-rata 1.100 kasus virus corona per hari, lebih banyak dibandingkan dengan pada awal Agustus.
Di kota terbesar, Yangon, antrean terbentuk sebelum TPS dibuka. Para pemilih dengan memakai masker, penutup rambut, dan pelindung wajah menunggu dengan menjaga jarak.
Sai Kyaw Latt Phyo (31) mengatakan keberadaannya di TPS adalah perjalanan pertamanya ke luar rumahnya dalam tiga bulan.
Myamar baru saja menggelar pemilu untuk memilih pemimpin eksekutif tertinggi di negara tersebut. Lalu, apa dampaknya bagi Muslim Rohingya?
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- PBB Janjikan Repatriasi Bermartabat untuk Muslim Rohingya
- Kesulitan Usut Genosida Rohingya, ICC: Ukraina Lebih Mudah Diakses ketimbang Myanmar
- Terusir dari Myanmar, 12 Ribu Muslim Rohingya Kini Tanpa Tempat Tinggal di Bangladesh
- Sudah Mengungsi, Muslim Rohingya Kini Kehilangan Kamp Penampungan, Hangus!
- Indonesia Pimpin ASEAN, Fadli Zon Punya Saran soal Upaya Akhiri Kekerasan di Myanmar