Pemilu Myanmar 2020: Tidak Ada Kabar Baik Bagi Muslim Rohingya
Doi Bu, wakil ketua Partai Rakyat Negara Bagian Kachin yang baru dibentuk, mengatakan bahwa pemerintah hanya membawa sedikit perubahan ke daerah mereka.
"Meski lima tahun tidak lama, NLD tidak melakukan apa pun yang diperlukan," katanya.
Para pendukung Suu Kyi mengatakan para kritikus tidak realistis untuk mengharapkan perubahan cepat di Myanmar dan menghambat upaya untuk mengamankan kemajuan bertahap.
Hambatan dalam beberapa reformasi yang diupayakan NLD, di antaranya, konstitusi yang menjamin militer memiliki kepentingan politik yang signifikan, termasuk kendali atas beberapa kementerian utama dan kuota 25 persen kursi legislatif ---yang memungkinkannya memveto amandemen konstitusi.
Suu Kyi dan tentara secara historis berselisih tetapi ketegangan telah meningkat akhir-akhir ini.
Kepala militer Min Aung Hlaing dalam sebuah wawancara menjelang pemilihan mengatakan bahwa pemerintah melakukan kesalahan yang tidak bisa dimaklumi.
Ketika memberikan suaranya di Ibu Kota Naypyitaw, Min Aung Hlaing mengatakan dia mendukung partai yang dapat bekerja sama dengan militer untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.
"Saya harus menerima hasil yang datang dari keinginan rakyat," kata dia, ketika ditanya apakah militer akan menghormati hasil tersebut.
Myamar baru saja menggelar pemilu untuk memilih pemimpin eksekutif tertinggi di negara tersebut. Lalu, apa dampaknya bagi Muslim Rohingya?
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- PBB Janjikan Repatriasi Bermartabat untuk Muslim Rohingya
- Kesulitan Usut Genosida Rohingya, ICC: Ukraina Lebih Mudah Diakses ketimbang Myanmar
- Terusir dari Myanmar, 12 Ribu Muslim Rohingya Kini Tanpa Tempat Tinggal di Bangladesh
- Sudah Mengungsi, Muslim Rohingya Kini Kehilangan Kamp Penampungan, Hangus!
- Indonesia Pimpin ASEAN, Fadli Zon Punya Saran soal Upaya Akhiri Kekerasan di Myanmar