Pemilu Myanmar 2020: Tidak Ada Kabar Baik Bagi Muslim Rohingya
"Penting untuk bertindak dengan pertimbangan bagaimana melipur kekhawatiran warga. Ini adalah suatu keharusan," ujar Aung Hlaing.
Komisi pemilihan mengatakan akan mencoba memastikan pemilu yang bebas dan adil, tetapi lebih dari satu juta orang tidak akan dapat memilih setelah pemilihan dibatalkan karena pemberontakan.
Mereka menambah daftar ratusan ribu warga Rohingya, etnis minoritas Muslim yang teraniaya dan terkurung di kamp dan desa di negara bagian Rakhine, sebagian besar tanpa kewarganegaraan.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Jumat (5/11) mendesak pemerintah Myanmar memastikan pemilihan umum yang damai, tertib dan kredibel.
Dia pun berharap pemilihan ini memungkinkan ratusan ribu warga Rohingya, yang lari menyelamatkan diri ke negara tetangga Bangladesh selama tindakan keras militer 2017, untuk kembali secara aman dan bermartabat.
PBB mengatakan ada niat genosida dalam tindakan keras itu pada 2017, yang menurut Myanmar adalah operasi sah yang dilancarkan terhadap para militan. (ant/dil/jpnn)
Myamar baru saja menggelar pemilu untuk memilih pemimpin eksekutif tertinggi di negara tersebut. Lalu, apa dampaknya bagi Muslim Rohingya?
Redaktur & Reporter : Adil
- Kabar Terkini Muslim Rohingya di Myanmar, Makin Mengenaskan
- PBB Janjikan Repatriasi Bermartabat untuk Muslim Rohingya
- Kesulitan Usut Genosida Rohingya, ICC: Ukraina Lebih Mudah Diakses ketimbang Myanmar
- Terusir dari Myanmar, 12 Ribu Muslim Rohingya Kini Tanpa Tempat Tinggal di Bangladesh
- Sudah Mengungsi, Muslim Rohingya Kini Kehilangan Kamp Penampungan, Hangus!
- Indonesia Pimpin ASEAN, Fadli Zon Punya Saran soal Upaya Akhiri Kekerasan di Myanmar