Pemilu Pakistan, 16 Orang Tewas

Pemilu Pakistan, 16 Orang Tewas
Pemilu Pakistan, 16 Orang Tewas
Selama kampanye, Sharif menyebut dirinya sebagai satu-satunya kandidat yang paling layak memimpin Pakistan. Apalagi, tokoh 63 tahun yang sudah dua kali memimpin kabinet itu mengaku kaya akan pengalaman politik. Di sisi lain, Khan justru mengatakan bahwa sebagai tokoh yang baru saja terjun ke dunia politik, dirinya punya banyak keunggulan. Terutama, dia mengusung misi perubahan.

Kemarin Taliban membuktikan ancamannya. Serangkaian serangan terjadi di Provinsi Baluchistan yang selama ini dikenal sebagai basis militan Islam radikal tersebut. Sedikitnya 16 orang tewas dalam berbagai aksi kekerasan di sejumlah lokasi berbeda. Di antaranya, aksi penembakan dan pengeboman. Taliban menarget kantor komisi pemilu dan TPS dalam aksinya.

Sebenarnya, pemerintah sudah mengantisipasi dengan mengerahkan 600.000 personel keamanan tambahan ke seluruh negeri. Sebagian besar bertugas di TPS-TPS dan beberapa lokasi strategis. ”Ya, kami memang takut. Tapi, kami harus memilih. Duduk di rumah dan membiarkan terorisme berlanjut atau ikut menentukan masa depan negara ini,” kata Ali Khan, salah seorang pemilih di Peshawar.

Selain aksi penembakan dan pengeboman, Taliban menyerukan pemboikotan pemilu. Di Provinsi Waziristan Utara, Taliban mengimbau seluruh pemilih perempuan tidak berpartisipasi dalam pemilu. Melalui corong-corong masjid di Kota Mir Ali dan Kota Miran Shah, mereka melarang kaum hawa memberikan suaranya. Dampaknya, tidak ada seorang perempuan pun yang terlihat di TPS dua kota tersebut. (AP/AFP/hep/c6/dos)

ISLAMABAD – Dibayangi ancaman Taliban, Pakistan mengadakan pemilu parlemen, Sabtu (11/5). Itu merupakan pemilu pertama yang menandai transisi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News