Pemilu Thailand: Junta Militer Jegal Oposisi dengan Kasus Usang

jpnn.com, BANGKOK - Junta militer berusaha menjegal langkah Thanathorn Juangroongruangkit menuju parlemen. Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban (NCPO) mengajukan gugatan terhadap ketua Future Forward Party itu.
Daddy -sapaan Juangroongruangkit- dituding menghasut massa dan memicu kerusuhan dalam aksi antijunta militer 2015. Sabtu (6/4) dia diminta datang ke kantor Kepolisian Bangkok untuk mendengar dakwaan. "Kasus ini dilandasi motif politik," tegas Daddy kemarin, Kamis (3/4) seperti dikutip AFP.
BACA JUGA: Jangan Ditiru Ya, Kecurangan Petahana di Pemilu Thailand Parah Banget
Penyidik kepolisian Charoensit Jongitthi mengungkapkan, Daddy bakal dijerat dua dakwaan. Namun, dia tidak mengungkapkan detailnya. Yang jelas, jika terbukti bersalah, Daddy bisa mendekam setidaknya tujuh tahun di dalam penjara.
Daddy menjadi sorotan internasional setelah partainya meraup cukup banyak kursi dalam pemilu 24 Maret lalu. Perolehan suaranya masuk tiga tertinggi.
Ini bukan kasus pertama yang membelit Daddy. Sebelumnya, dia diselidiki karena melanggar UU Kejahatan Komputer.
Dia dituduh menyebarkan informasi palsu saat melakukan diskusi untuk mengkritik junta militer via Facebook Live tahun lalu. (sha/c5/dos)
Junta militer berusaha menjegal langkah Thanathorn Juangroongruangkit. Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Ketertiban mengajukan gugatan terhadap ketua partai oposisi, Future Forward Party itu
Redaktur & Reporter : Adil
- ICHITAN Hadirkan Sensasi Cokelat Premium di Hari Valentine
- Jalani Operasi Hidung di Thailand, Kirana Larasti Ungkap Alasannya
- Piala Asia U-20 2025: Thailand Senasib dengan Timnas U-20 Indonesia
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand
- BAMTC 2025: Thailand Susah Payah Kalahkan Korea, Tunggu Indonesia di Empat Besar
- Masih di Thailand, Fredy Pratama Kendalikan Narkoba di Indonesia