Pemilu Timor Leste Bangkitkan Memori Kelam Masa Penjajahan
"Saya senang karena sekarang kami memiliki kebebasan dan tidak takut lagi," katanya.
"Tetapi pada saat yang sama, saya merasa kasihan kepada teman-teman saya yang telah mengorbankan hidup mereka untuk negara ini."
Setelah merdeka, Timor Leste tidak menerima demokrasi begitu saja dan kehidupan politik terus berkembang dengan dinamis.
"Menang atau kalah, saya memilih Fretilin karena orang menderita dan orang mati atas nama Fretilin," kata Armanda.
Ia mengacu pada partai politik besar tertua di Timor-Leste, Front Revolusioner untuk Timor Timur Merdeka, atau yang dikenal sebagai Fretilin.
Pemimpin partai Mari Alkatiri menjadi perdana menteri pertama Timor Leste setelah bertahun-tahun diasingkan semasa pendudukan Indonesia.
Mari mengatakan ia merasa prihatin melihat keadaan bangsanya selama 21 tahun terakhir.
"Masyarakat masih hidup dalam kemiskinan," katanya.
Armanda Ferriera mengaku pernah disandera, diperkosa, dan dipukuli dengan kejam oleh pasukan Indonesia yang disebutnya menjajah Timor-Leste.
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan