Pemilukada Mahal, Pemerintah Disalahkan
Senin, 11 Maret 2013 – 22:21 WIB
"Begitu Undang-Undang Pertelevisian diberlakukan dan salah satunya melarang televisi tayang secara nasional, para pengusahanya mendatangi pemerintah dan minta kelonggaran. Anehnya dalam memberikan kelonggaran tayang secara nasional itu malah tanpa batas waktu yang jelas," ungkap dia.
Baca Juga:
Di sisi lain, pemerintah mengatakan biaya Pemilukada itu terlalu besar. Sedangkan di lain sisi pemerintah juga memberi peluang agar para calon kepala daerah beriklan secara bebas di media-media yang tidak ada kaitannya dengan daerah lain.
"Apa perlunya saudara-saudara kita di Papua mengetahui para calon kepala daerah dalam Pemilukada di Sumatera Utara atau di Jawa Barat misalnya. Ini mestinya harus dikembalikan ke undang-undang. Kalau akan beriklan, cukup saja dengan media lokal setempat yang harganya juga lebih murah ," kata Hajriyanto. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari mengatakan sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam menjalankan undang-undang justru menjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tanpa Dimodali, 200 Kelompok Sukarelawan Bergerilya demi Kemenangan RIDO
- Sambut Peluang Bonus Demografi, Generasi Muda Taruh Harapan Besar pada Prabowo-Gibran
- Sukarelawan RUMI Siap Kawal Pelantikan Presiden Prabowo-Gibran
- Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran, Khofifah Belum Terima Undangan, Emil Sudah
- Wakil Ketua MPR Punya Harapan Bagi Kandidat Ketua Umum ILUNI FHUI, Silakan Disimak
- Luluk Sebut Petahana Kurang Komitmen soal Kesenjangan, Khofifah Bereaksi Begini