Pemimpin Afrika Hadir, Tanyakan Rencana Obama
Pertemuan G8 Belum Hasilkan Kesepakatan soal Isu Utama
Jumat, 10 Juli 2009 – 18:37 WIB
L'AQUILA - Para pemimpin negara-negara kaya dunia yang tergabung dalam G8 (Group of Eight), yang tengah melakukan pertemuan sesi terakhir di L'Aquila, Italia, hari ini, Jumat (10/7), berjumpa dengan sejumlah pemimpin negara-negara Afrika. Pertemuan tersebut, sebagaimana diberitakan situs The Guardian, sedikit merubah fokus pembicaraan selama dua hari sebelumnya, yang lebih banyak soal perubahan iklim, krisis global, kesepakatan dagang dan sejenisnya. Dalam tahun-tahun belakangan, negara-negara G8 memang senantiasa mengundang para pemimpin Afrika untuk ikut dalam sesi khusus pertemuan mereka, demi membicarakan masalah-masalah pembangunan. Selain Meles dari Ethiopia, ikut hadir di Italia kali ini adalah para pemimpin dari Algeria, Angola, Mesir, Libya, Nigeria, Senegal dan Afrika Selatan.
Presiden dan perdana menteri (PM) dari negara-negara G8 tersebut ditemui oleh para pemimpin Afrika terkait dengan tindak lanjut rencana Barack Obama untuk memberikan paket bantuan makanan. Sebelumnya, paket dimaksud yang disebutkan bernilai USD 15 miliar, dinyatakan bertujuan khususnya untuk merevolusi bidang pertanian di negara-negara terbelakang Afrika. Masalahnya, sejumlah lembaga bantuan khawatir pertemuan G8 bakal melupakan rencana bantuan itu, sebagaimana janji di KTT Gleneagles empat tahun lalu untuk menggandakan bantuan luar negeri yang belum juga terealisasi.
Sejumlah pemimpin Afrika sendiri, menjelang pertemuan G8 ini, sempat menyatakan bahwa mereka akan menaruh perhatian sangat besar terhadap perkembangan isu yang dibahas dalam momen ini. "Pesan kunci kami (dalam hal ini) adalah meminta G8 untuk mewujudkan komitmen mereka," tegas Meles Zenawi, PM Ethiopia, menjelang keberangkatannya ke Italia.
Baca Juga:
L'AQUILA - Para pemimpin negara-negara kaya dunia yang tergabung dalam G8 (Group of Eight), yang tengah melakukan pertemuan sesi terakhir di L'Aquila,
BERITA TERKAIT
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji
- Pemerintah Thailand Akhirnya Minta Maaf atas Pembantaian Tak Bai