Pemimpin Australia Tolak Usulan Agar Aborigin Satu Suara dalam Referendum
PM Tony Abbott dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten menolak sejumlah poin yang diusulkan pemuka warga Aborigin terkait rencana referendum untuk mengakui hak-hak aborigin dalam konstitusi negara itu.
Tokoh aborigin Noel Pearson dan Patrick Dodson mengemukakan hal itu dalam Garma Festival yang merupakan salah satu festival aborigin terpenting, Minggu (2/8/2015).
"Usulan yang diajukan pemimpin aborigin kepada perdana menteri dan pemimpin oposisi ditolak," kata Dodson.
Usulan itu mencakup poin yang akan memungkinkan warga aborigin memiliki satu suara yang disepakati bersama dalam perubahan konstitusi. Caranya, melalui konvensi di antara komunitas aborigin sendiri.
Kini dua kutub politik di Australia memang telah menyatakan perlunya melakukan referendum bagi pengakuan hak-hak aborigin dalam konstitusi yang diperkirakan berlangsung pada tahun 2017 mendatang.
Di sisi lain, kalangan warga aborigin sendiri kini mempersiapkan sejumlah usulan terkait pelaksanaan referendum itu.
Pearson menambahkan, usulan alternatif yang disampaikan perdana menteri "tidak sejalan dengan usulan kami".
Namun ia meminta masyarakat aborigin untuk tidak putus harapan terkait hal ini.
PM Tony Abbott dan Pemimpin Oposisi Bill Shorten menolak sejumlah poin yang diusulkan pemuka warga Aborigin terkait rencana referendum untuk mengakui
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata