Pemimpin Baru Tiongkok Minta Maaf
Jumat, 16 November 2012 – 07:21 WIB
Kemarin Xi bahkan terkesan seperti ingin menghindari menyebut nama para tokoh tersebut dan lebih menekankan perlunya hubungan yang lebih baik dengan dunia luar. "Rekan-rekan pers, bangsa ini perlu belajar lebih banyak tentang dunia. Demikian pula dunia perlu belajar lebih banyak tentang Tiongkok," tuturnya. "Saya berharap Anda akan melanjutkan upaya-upaya mempererat hubungan saling pengertian antara Tiongkok dan dunia," lanjutnya.
Selama 19 menit berpidato, Xi pun mengingatkan bahwa Tiongkok sedang menghadapi tantangan besar yang sangat mendesak untuk diselesaikan. Misalnya, korupsi dan kian meluasnya penolakan atas PKT di kalangan rakyat negeri berpenduduk 1,3 miliar tersebut.
Pu Xingsu, guru besar politik pada Fudan University, Shanghai, menilai pidato itu seolah ingin menyampaikan pesan bahwa gaya kepemimpina Xi akan lebih praktis, sederhana, dan dekat dengan rakyat. "(Pidato) ini singkat, praktis, tidak terlalu berbelit dengan kata-kata kosong atau terlalu resmi," terangnya.
Pidato Xi juga menjadi pembahasan ramai di situs media sosial Tiongkok. Sebagian besar pengguna internet menilai pidato Xi sebagai permulaan yang menyegarkan.
BEIJING--Suksesi kepemimpinan di Tiongkok resmi berganti Kamis (15/11). Xi Jinping, 59, menduduki posisi puncak untuk menggantikan Presiden Hu Jintao,
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan