Pemimpin Dunia Paling Miskin yang Rendah Hati
Pria yang dijuluki Pepe itu juga tidak menyukai julukan lain yang biasa diberikan media-media internasional. Misalnya, politikus paling luar biasa maupun pemimpin terbaik di dunia. Bahkan, beberapa media menyarankan Mujica agar memperoleh nobel perdamaian. Namun, Pepe lagi-lagi enggan menerima semua sanjungan terhadapnya.
"Ini adalah masalah kebebasan. Jika tidak memiliki banyak harta, kamu tidak perlu bekerja sepanjang hidup seperti budak hanya untuk mempertahankan harta tersebut. Dengan begitu, kamu memiliki waktu lebih untuk dirimu sendiri. Saya mungkin tampak seperti pria tua yang eksentrik. Tetapi, ini adalah kebebasan memilih," tegasnya.
Selain sederhana, Mujica juga memiliki kebiasaan unik. Dia tidak suka ditelepon. Dia memiliki satu telepon genggam dan satu sambungan telepon rumah. Namun, keduanya jarang berdering. "Setiap orang tahu saya tidak menyukainya. Jadi, orang jarang menelepon," katanya.
Kecuali panggilan darurat. Di rumahnya, dia juga memiliki hewan peliharaan yang terkenal di seluruh Uruguay. Yaitu, anjing berkaki tiga yang bernama Manuela. Anjing itu hampir tidak terpisahkan dengan Mujica.
Sebagai seorang presiden, Mujica kerap melahirkan kebijakan-kebijakan yang tidak populer. Misalnya, melegalkan pernikahan sesama jenis, marijuana, mendukung legalisasi aborsi, serta membuat aturan yang sangat ketat soal merokok. Uruguay adalah negara pertama di Amerika Latin dan negara kelima di seluruh dunia yang mengimplementasikan larangan merokok di area publik yang tertutup.
"Hanya orang seperti dia (Mujica) yang berani berkomitmen dengan kebijakan yang tidak populer seperti itu," jelas anggota parlemen Uruguay Sebastian Sabini.
Sejak menjabat, Mujica berhasil menurunkan angka kemiskinan di negaranya dari 37 persen menjadi 11 persen. Sayangnya, masa jabatan Mujica tidak lama lagi. Pada 30 November nanti pemilihan presiden putaran kedua bakal berlangsung. Mujica tidak bisa mencalonkan diri lagi kerena terganjal aturan batasan jabatan.
Pria yang menyatakan sebagai ateis tersebut akan menghabiskan hidup di lahan pertanian miliknya dan membaca buku. "Kalian tahu apa artinya menjadi tua? Yaitu, tidak lagi ingin meninggalkan rumah," ungkapnya saat diwawancara beberapa waktu lalu. (The Guardian/Counter Punch/BBC/sha/c15/ami)
Beberapa pemimpin dunia layak dijadikan teladan. Mereka tidak hanya berkoar soal rendah hati dan hidup sederhana, tetapi juga memberikan contoh langsung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408