Pemimpin Geng Di Brasil Berusaha Melarikan Diri Berpura-pura Jadi Putrinya
Ada berbagai cara bagi narapidana untuk melarikan diri dari penjara, dan di Brasil bahkan dengan berusaha mengorbankan anak sendiri.
Seorang pemimpin gang di Brasil mencoba melarikan diri dengan berpura-pura menjadi putrinya, di saat anaknya berkunjungan, dan bermaksud keluar dari pintu utama seolah-olah dia anaknya.
Video: Brazilian prisoner attempts to escape in silicone mask and women's clothes (ABC News)
Namun petugas penjara melihat bahwa perilaku gugup yang diperlihatkan napi bernama Clauvino da Silva, yang juga dikenal dengan nama "Shorty", di saat dia berusaha keluar dari penjara di kota Rio de Janeiro membuat petugas jadi curiga.
Rencana da Silva pada mulanya adalah akan meninggalkan putrinya yang berusia 19 tahun di penjara.
Polisi masih mengadakan penyelidikan apakah putri da Silva juga terlibat dalam usaha bapaknya untuk melarikan diri dari penjara Gericino hari Sabtu (3/8/2019) tersebut.
Kantor Lembaga Pemasyarakatan Rio de Janeiro telah menunjukkan gambar-gambar dimana da Silva mengenakan topeng menyerupai anak perempuan dan wig rambut panjang hitam, mengenakan celana jins ketat, dan kaos berwarna merah muda, dengan gambar donut.
Mereka juga menyebarkan video rekaman dimana da Silva sedang membuka masker tersebut dan juga pakaian yang dikenakannya, dan menyebut namanya dengan lengkap.
Photo: da Silva berusaha mengelabui petugas dengan menyamar menjadi putrinya yang berusia 19 tahun.(AP: Rio de Janeiro Penitentiary Administration Secretariat )
Pihak berwenang mengatakan bahwa da Silva adalah bagian dari kepemimpinan kelompok kriminal bernama Red Command, salah satu kelompok gang besar di Brasil yang menguasai peredaran narkoba di sebagian besar kota Rio de Janeiro.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan