Pemimpin ISIS Tewas, Kekuatan Tersisa 1.000 Militan
jpnn.com, WASHINGTON - Kelompok radikal ISIS kalah di Iraq dan kian tersudut di Syria. Perkembangan terbaru, kekuatan kelompok itu juga pudar di Afghanistan setelah pasukan Amerika Serikat (AS) menghabisi Abu Sayed, pemimpin tertinggi ISIS Afghanistan.
Kabar tersebut dirilis Pentagon kemarin (15/7). ”Abu Sayed tewas dalam serangan pada 11 Juli di sarang ISIS Wilayah Khorasan di Provinsi Kunar.” Demikian bunyi keterangan tertulis Departemen Pertahanan AS.
ISIS Wilayah Korasan yang disingkat IS-K atau ISIS-K adalah sebutan untuk cabang ISIS yang beroperasi di Afghanistan dan Pakistan.
Kelompok radikal itu kali pertama muncul pada 2015 di dua provinsi perbatasan Afghanistan dan Pakistan, Kunar dan Nangarhar.
Selain Abu Sayed, aksi udara AS pada Selasa (11/7) itu menewaskan sejumlah militan. Menurut Jenderal John Nicholson, komandan pasukan gabungan AS-Afghanistan, jumlah ISIS-K di negara yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani tersebut sudah jauh berkurang.
”Yang tersisa mungkin tidak sampai 1.000 militan di seluruh Afghanistan,” katanya.
Tewasnya Abu Sayed menandai kekalahan ketiga ISIS-K oleh pasukan gabungan AS-Afghanistan. Sebelumnya, dua pemimpin ISIS-K lain juga tewas dalam serangan antiteror AS-Afghanistan.
Dua pendahulu Abu Sayed itu adalah Hafiz Saeed dan Abdul Hasib. Saeed tewas dalam serangan drone AS pada Juli 2016, sedangkan Hasib tewas dalam aksi udara militer AS pada akhir April lalu.
Kelompok radikal ISIS kalah di Iraq dan kian tersudut di Syria. Perkembangan terbaru, kekuatan kelompok itu juga pudar di Afghanistan setelah pasukan
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio