Pemimpin Junta Thailand: Tersangka Bom Bangkok Teridentifikasi
jpnn.com - BANGKOK - Pemimpin junta Thailand mengatakan pihak berwenang sedang mencari seorang pria yang diduga sebagai pelaku pengeboman yang mengguncang pusat Kota Bangkok, Senin (18/8) malam.
Tersangka yang mengenakan kaos kuning tersebut sempat terlihat dalam rekaman CCTV di dekat lokasi pengeboman yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya itu.
"Hari ini ada tersangka yang muncul di CCTV tapi tidak jelas, kami sedang mencari orang ini," kata Perdana Menteri Prayut Chan-O-Cha, seperti dilansir AsiaOne, pada Selasa (18/8).
Ia meyakini pelaku adalah berasal dari "kelompok anti-pemerintah yang berbasis di timur laut Thailand"- jantung dari anti-kudeta gerakan Kaus Merah.
Sejak tahun 2006 Bangkok telah menyaksikan kekerasan politik mematikan yang berulang dan diapit dua peristiwa kudeta. Meskipun demikian, orang asing jarang terjebak dalam pertumpahan darah.
Kudeta terbaru adalah pada 2014 menggulingkan pemerintah terpilih dari Yingluck Shinawatra setelah berbulan-bulan protes jalanan mengganggu.
Thailand juga memerangi pemberontakan selama satu dekade di provinsi mayoritas Muslim paling selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Sedikitnya lebih dari 6.400 orang tewas dalam insiden itu dan korbannya adalah sebagian besar warga sipil.
Komentar Prayut ini menyarankan penyelidikan bergeser ke kelompok anti-pemerintah yang setia kepada keluarga Shinawatra yang digulingkan, daripada militan Muslim selatan.
BANGKOK - Pemimpin junta Thailand mengatakan pihak berwenang sedang mencari seorang pria yang diduga sebagai pelaku pengeboman yang mengguncang
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer