Pemimpin Komunitas Indonesia Menyambut Rencana Pelonggaran Aturan COVID-19

Pemimpin Komunitas Indonesia Menyambut Rencana Pelonggaran Aturan COVID-19
Pemerintah Australia berencana untuk membuka perbatasan setelah 70 hingga 80 persen warganya sudah divaksinasi. (ABC News: Eliza Laschon)

"Hampir semua pelaku bisnis di Australia mengalami penurunan yang signifikan dalam hal penjualan makanan atau pun minuman," kata Natanael Suhendro, ketua Indonesian Restaurant Association (IRA) Sydney.

"Karena itu saya mendukung supaya perbatasan dapat segera dibuka kembali, tetapi masih harus ada persyaratan dan protokol kesehatan yang ketat."

Natanael memahami tantangan pemerintah dalam menangani pandemi, apalagi dengan munculnya varian Delta.

"Memang saat ini Pemerintah Australia sudah memberikan bantuan stimulus kepada semua pelaku bisnis khususnya di NSW, tapi bantuan ini masih jauh dari pendapatan yang biasa kami peroleh," katanya.

"Ditambah dengan besarnya biaya operasional yang harus kami keluarkan di negara Australia."

Menghadapi pembatasan akibat COVID-19, bisnis di NSW dengan pendapatan di bawah A$10juta (Rp1M) dapat mengklaim bantuan sebesar A$7,500 (Rp78 juta) dan A$15,000 (Rp157 juta) untuk menutupi kerugian akibat pembatasan sosial di tiga minggu pertama.

"Kami berharap Pemerintah Australia bisa memikirkan dan membantu lebih lagi supaya tidak ada lagi restoran yang harus tutup karena tidak kuat membayar uang sewa," kata Natanael.

Ia mengatakan pemerintah perlu "memprioritaskan para pelaku bisnis makanan dan minuman" dan memberikan kemudahan bagi mereka untuk kembali membuka restoran sesuai protokol kesehatan yang ketat.

Australia rencananya membuka perbatasan dan bisa terbebas dari 'lockdown', jika 80 persen warganya sudah divaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News