Pemimpin Korut Bersedia Berunding
Siap Bahas Nuklir Lagi
Sabtu, 08 Mei 2010 – 15:47 WIB
BEIJING - Seperti prediksi sejumlah analis, kunjungan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il ke Tiongkok ada kaitannya dengan perundingan enam negara tentang pelucutan senjata nuklir. Jumat (7/5) kemarin, Kim menyatakan niatnya untuk kembali ke meja perundingan setelah lama menarik diri. Kunjungan rahasia Kim sendiri diberitakan dimulai Senin (3/5). Dalam sebuah tayangan televisi nasional Tiongkok, CCTV, Jumat (7/5), Kim yang disebut terkena stroke Agustus lalu, tampak kurus namun tetap energik saat bertemu dengan Hu Jintao, Wen Jiabao dan sejumlah pejabat lainnya. Tayangan tersebut merupakan konfirmasi pertama dari otoritas Tiongkok atas kunjungan pemimpin berusia 68 tahun tersebut.
Dalam kunjungan ke Tiongkok, Kim bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri (PM) Wen Jiabao. "Kim menyatakan bahwa DPRK (Democratic People's Republic of Korea) akan bekerjasama dengan Tiongkok untuk menciptakan situasi yang kondusif, guna memulai kembali perundingan enam negara," tulis kantor berita Tiongkok, Xinhua, dalam sebuah laporannya saat bertemu Presiden Hu.
Kembalinya Korut ke meja perundingan disebut-sebut sebagai hasil tawar-menawar dengan Tiongkok yang memberikan paket bantuan ekonomi. Termasuk implementasi perjanjian ekonomi yang sudah disepakati saat PM Wen berkunjung ke Korut tahun lalu. Xinhua juga melansir pernyataan Wen, bahwa kedua negara merasa senang mengembangkan potensi ekonomi masing-masing dan kerjasama perdagangan.
Baca Juga:
BEIJING - Seperti prediksi sejumlah analis, kunjungan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-il ke Tiongkok ada kaitannya dengan perundingan enam
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer