Pemimpin Kudeta Ditunjuk Sebagai Perdana Menteri Thailand
jpnn.com - PEMIMPIN kudeta militer Thailand Jenderal Prayuth Chan-O-Cha resmi menjadi perdana menteri baru oleh Raja Bhumibol Adulyadej. Dengan begitu, panglima militer tersebut menjadi Perdana Menteri Thailand yang ke-29.
Prayuth resmi menjadi perdana menteri melalui upacara yang digelar di markas besar angkatan darat Thailand. Dalam upacara itu dia menerima perintah tertulis dari Raja Bhumibol.
Sang raja memang tak hadir dalam upacara tersebut lantaran kondisi kesehatannya yang buruk. Dalam upacara singkat itu, Prayuth yang mengenakan pakaian resmi putih berlutut dan membungkuk di depan foto Raja Bumibhol saat menerima perintah raja.
“Raja yang mulia telah menunjuk saya menjadi Perdana Menteri. Saya benar-benar sangat bersyukur. Ini merupakan suatu kehormatan bagi saya dan keluarga saya,” kaa Prayut seusai upacara.
Prayuth mengaku siap menjalankan tugas barunya sebagai perdana menteri. "Saya siap lelah," katanya.
Pada Mei lalu, Prayuth memimpin militer untuk mengkudeta pemerintahan yang dipimpin Yingluck Shinawatra.
Semasa menjabat sebagai panglima militer selama empat tahun lalu, Prayuth telah menunjuk orang-orangnya di posisi kunci. Bahkan menurut sumber Bangkok Post, Prayuth akan mempertahankan orang-orangnya di kementerian pertahanan.
Terkait siapa saja yang akan ditunjuk Prayuth sebagai menteri di kabinetnya, dia akan menyerahkan nama-nama itu kepada raja pada Oktober mendatang. "Saya berjanji bekerja dengan integritas untuk memecahkan masalah nasional," kata dia. (mas/jpnn)
PEMIMPIN kudeta militer Thailand Jenderal Prayuth Chan-O-Cha resmi menjadi perdana menteri baru oleh Raja Bhumibol Adulyadej. Dengan begitu, panglima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha