Pemimpin Muda Banyak Alami Kecelakaan Politik
Sabtu, 26 Mei 2012 – 06:07 WIB
Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Bahtiar Effendy menganggap, sampai saat ini pemimpin bangsa untuk masa depan baik muda atau tua tidak ada bedanya. ’’Bahkan yang tua belum tentu bagus,’’ terang dia.
Baca Juga:
Meskipun, sambungnya, generasi tua punya investasi, pengalaman, kematangan, dan modal namun masih saja tergelincir berbagai persoalan. Sedangkan yang muda, belum memiliki pengalaman dan kematangan bertindak. ’’Tapi biasanya kesalahan generasi tua diulang di generasi muda,’’ imbuh Effendy.
Effendy berpersepsi, pemimpin generasi muda sudah kelihatan sosok kepemimpinannya di daerah seperti gubernur, bupati, dan walikota dengan kepemimpinan yang cukup. Namun, calon pemimpin daerah baru 5 tahun sudah ingin buru-buru ke Jakarta. ’’Ini merupakan ketidaksabaran, dia harus tes dulu di daerah,’’ ucap dia.
Menurut Effendy, sebenarnya bangsa Indonesia bukan menginginkan pemimpin muda atau tua, tetapi pemimpin yang sungguh-sungguh memperlakukan jabatan sebagai amanah, memperlakukan jabatan sebagai komoditi dan tidak memberlakukan jabatan publik sebagai melamar pekerjaan. ’’Jangan seperti anggota DPR, berbondong-bondong melamar menjadi anggota. Ini kan seperti melamar pekerjaan,’’ katanya.
JAKARTA - Calon pemimpin muda mulai bermunculan. Mereka dinilai bisa menggantikan wajah-wajah lama pemimpin Indonesia. Sayang, tak sedikit di antara
BERITA TERKAIT
- Polres Serang Terjunkan 8 Personel Buat Kawal Cabup-Cawabup di Pilkada 2024
- PDIP Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran? Puan Maharani Bilang Begini
- Kaesang Ingatkan Pentingnya Komitmen Pemimpin dalam Wujudkan Toleransi
- Gagal Maju Pilgub, Anies Tetap Unggah Visi-Misinya
- Mardiono Hadiri Mukerwil DPW PPP Kalbar & Matangkan Strategi Pemenangan Pilkada
- AHY Serukan Perjuangan Total Menangkan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim