Pemimpin Oposisi Australia Dinasehati Pendeta Soal LGBTI


Pemimpin Oposisi Australia Bill Shorten dituduh bertindak tidak toleran serta menggunakan bahasa "brutal" terhadap warga masyarakat yang menolak pernikahan sesama jenis, saat dikonfrontasi oleh Pendeta Ian Powell, seorang pemimpin administratif Gereja Anglikan Canberra, Selasa (30/8/2016).
Bill Shorten hadir di gereja tersebut bersama politisi lainnya menandai dimulainya masa sidang Parlemen Australia tahun ini.
Pemimpin Oposisi dari Partai Buruh ini vokal mendukung pernikahan sesama jenis, namun menyatakan khawatir rencana pelaksanaan plebisit terkait isu itu akan memecah belah masyarakat dan meningkatkan fitnah terhadap pasangan sesama jenis.
Pendeta Ian Powell dari Gereja Anglikan Canberra, menggunakan kesempatan ini untuk mengomentari pendekatan Partai Buruh tersebut.
"Anda menyebut mereka yang tidak mendukung perubahan definisi pernikahan sebagai orang 'pembenci yang muncul dari balik batu'. Bisa saya minta Anda jangan bicara begitu ya?" tegas Ian Powell.
Shorten menjawab bahwa dia dikutip secara tidak akurat dan dia tidak ingin digertak.
"Orang dari kalangan agama bisa menentang kesetaraan pernikahan, namun sebagian dari yang menentang itu memiliki perilaku homofobia," ujar Shorten.
Usai pertengkaran itu, Pendeta Powell meminta Shorten untuk memimpin perdebatan dan bukannya menghentikannya.
Pemimpin Oposisi Australia Bill Shorten dituduh bertindak tidak toleran serta menggunakan bahasa "brutal" terhadap warga masyarakat yang menolak
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya